Sejarah Desa

Desa Sendang adalah suatu Desa berkembang yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Desa Sendang sudah ada semenjak Zaman kerajaan atau masa penjajahan Belanda. Nama Sendang berarti  "Mata Air" menurut cerita para Sesepuh Desa yang masih hidup, para tokoh masyarakat, konon Desa Sendang mempunyai kisah cerita yang awalnya dari Seorang Putri Kerajaan yang pada waktu itu menghilang dari Keputren Kerajaan. Dengan hilangnya sang putri kemudian sang Raja menitahkan kepada para punggawa Kerajaan untuk mencari sang Putri. Singkat cerita bahwa sang Putri ditemukan di sebuah desa yang letaknya sangat jauh dari Kerajaan. Ketika itu sang Putri sedang mandi di sebuah mata air yang airnya sangat jernih, akhirnya para punggawa kerajaan menemukan sang Putri dan membujuk untuk kembali ke kerajaan, karena tidak bisa menghindar lagi dari punggawa kerajaan, kemudian sang putri diboyong meninggalkan Desa tersebut. Peninggalan sang Putri adalah sebuah selendang yang tertinggal di Mata Air bekas sang Putri mandi, orang pertama yang menemukan selendang sang Putri bernama Sinur, yang akhirnya Sinur menjadi pendiri Desa pertama dan memimpin, yang akhirnya memberi nama desa tersebut adalah Desa Sendang.

Pada waktu kepemimpinan Lurah Sinur seluruh wilayah kabupaten Batang ditarik oleh penguasa Belanda yang kemudian disatukan dengan Kabupaten Pekalongan. Selama dalam kekuasaan Belanda walau secara lahiriyah Iurah Sinur tunduk kepada penjajah belanda namun secara batiniah hatinya berontak dan diam-diam selalu memberi semangat dan motivasi kepada rakyatnya yang akhirnya sampai bertahan hingga Indonesia memproklamasikan tahun 1945. Sedikit demi sedikit walau banyak tekanan, yang pada waktu Itu kondisi masyarakat masih labil namun karena semangat pantang menyerah lurah Sinur untuk mensejahterakan rakyatnya kondisi desa semakin membaik. Akhir kepemimpinan lurah Sinur hingga tahun 1956. Kemudian setelah kepemimpinan lurah Sinur penggantinya adalah Dasrun, beliau lurah pertama dan dukuh Krajan, kepemimpinan beliau tidak berlangsung lama karena kondisi ekonomi pada saat itu bukan hanya di tingkat desa namun seluruh wilayah nusantara sangat buruk. Banyak terjadi pencurian, perampokan dan kejahatan, karena lurah Dasrun terjerumus ikut arus kejahatan maka nasib tragis menimpanya, beliau dibunuh di masa di wilayah Desa Pesalakan Kecamatan Bandar.

Sepeninggalnya Dasrun pemerintahan Desa Sendang mengalami masa kekosongan kekuasaan, dengan kesepakatan para tokoh masyarakat di Desa Sendang akhirnya diadakan pemilihan kepala desa yang kemudian tercatat sebagai peralihan kepala desa pertama sepanjang sejarah berdirinya Desa Sendang, yang pada waktu itu dimenangkan oleh Sardaan beliau berasal dari dukuh Sendang Kidul yang merupakan sosok kepala desa yang sangat disegani dan dicintai bukan saja oleh rakyatnya tapi juga dari atasanya karena kedermawanan dan karismatiknya.

Adapun jabatan kepala desa secara berurutan adalah sebagai berikut :

Sardaan 1964 - 1985
Dasaan 1986 -1994
Taryani 1994 -2002
Sutomo 2002 -2007
Taryani 2007 - 2013
Ta'idi (PJ) 2013 - 2016
Rasman 2016 -2022
Rasman 2022-2028